MENYAMBUT LAILATUL QODAR
Kajian Tafsir Ibnu Katsir Surat Al-Qodar
Masjid Agung Baiturrahman Wamena,Selasa Bakda Shubuh 17 Ramadhan 1443 H.
Pengkaji : Ustadz Khoirul Anwar, Moderator : Huda Lukoni
Dalam Surat Al-Qodar disebutkan terdapat malam kemulyaan yang dimalam itu ditandakan sebagai malam turunnya Al Qur’an, Surat Al-Qodar ini terdiri dari 5 ayat sebagai surat makkiyah dan 1 ruku’, dlomir “Hu” dalam ayat “Inna Anzalnaahu” menunjukkan “li’adzimi sya’nihi” yaitu pertanda kemuliaan Al-Qur’an.
Setidaknya ada 3 makna kalimat “Al-Qodri” diayat pertama adalah 1). Kemuliaan, digambarkan betapa mulianya malam tersebut sehingga menjadi malam yang sangat berharga dan dinanti-nantikan oleh ummat Islam, 2). Ketetapan, maksudnya malam yang ditetapkan sebagai malam Turunnya Al-Qur’an, dan dengan izin Allah dapat pula mengubah segala sesuatu ketetapan, 3). Sempit, artinya karena malam tersebut rahmat melimpah ruah, dan banyak Malaikat turun, maka digambarkan dunia menjadi sempit karena begitu agungnya kejadian tersebut.
Selanjutnya Penafsiran Kalimat “Adro” diayat ke 2 sebagai gambaran bahwa akal fikiran manusia tidak dapat menjangkau dengan sesungguhnya kejadian malam lailatul qodar, begitu juga dalam ayat-ayat lain jika terdapat kalimat “Adro” maka betapa sehebat apapun otak, akal, fikiran, pada manusia, mau dia pejabat, rakyat jelata, sekelas Profesorpun tidak akan mampu menjangkau apa yang terjadi dalam hakikat sebenarnya dalam Ayat Al-Qur’an tersebut.
Selengkapnya KLIK DISINI